Selasa, 17 Agustus 2021

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN YANG MELANDASI PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA ANTARA LAIN RENAISSANCE, MERKANTILISME, REFORMASI GEREJA, AUFKLARUNG, REVOLUSI INDUSTRI

Perkembangan peradaban umat manusia terus bergulir sepanjang masa. Mulai dari zaman peradaban awal hingga zaman modern. Modul ini akan mempelajari peristiwa penting di Eropa yang berpengaruh bagi umat manusia sebagai cikal bakal zaman modern. Peristiwa tersebut meliputi renaisassance, markantilisme, revolusi gereja, aufklarung dan revolusi industri.

1. Renaissance

Renaissance berasal dari bahasa latin renaitre yang terdiri atas dua kata yakni, re berarti kembali dan naitre berarti lahir. Dengan demikian, renaissance dapat diterjemahkan sebagai terlahir kembali. Apa yang terlahir kembali dari sejarah Eropa? Pada kelas X telah dibahas peradaban awal di antaranya peradaban Yunani dan Romawi. Dua peradaban tersebut memiliki pengaruh dalam sejarah Eropa dan dunia. Pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga abad 21. Sejarah Eropa dibangun sejak zaman Yunani Kuno (abad 20 SM) dan selanjutnya peradaban Romawi. Bangsa Romawi menempati wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Italia. Pada puncak kejayaannya, bangsa Romawi memiliki wilayah kekuasaan seluas ¾ dari wilayah Benua Eropa sekarang. Karena begitu luas wilayahnya, ada dua bahasa yang digunakan sebagai bahasa resmi kekaisaran ini. Bahasa latin menjadi bahasa utama di Romawi Barat, sedangkan di Romawi Timur bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Yunani. Melalui perantara kedua bahasa ini, budaya Romawi yang mengutamakan rasionalitas menyebar keseluruh wilayah Eropa.

Sejak keruntuhan Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi, perkembangan peradaban di Eropa seperti meredup. Selama kurun waktu 1000 tahun setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi, Eropa berada dalam peradaban abad pertengahan. Masyarakat Eropa abad pertengahan adalah manusia yang kehidupannya didominasi oleh gereja. Banyak hal positif yang berkembang di periode tersebut, namun dampak-dampak negatif juga ada. Hidup manusia abad pertengahan selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (eskatologi). Manusia hanya menjalani kehidupan yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu, tujuan utama hidup manusia adalah mencari keselamatan. Keselamatan bisa didapat jika manusia patuh pada agama. Lembaga yang mengatur agama adalah gereja. Dengan demikian, manusia harus patuh kepada ketetapan yang dikeluarkan oleh gereja. Dunia pemikiran pada abad pertengahan banyak ditujukan untuk kegiatan teologi. Pemikiran filsafat yang berkembang melahirkan filsafat skolastik, yaitu suatu pemikiran fi lsafat yang berlandaskan pada agama dan digunakan sebagai alat pembenaran agama. Berbagai pemikiran yang bertentangan dengan apa yang ditetapkan oleh gereja dilarang. Pemikiran yang dapat berkembang adalah pemikiran yang tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam teologia. Gereja dengan para pendetanya mendominasi kegiatan pengembangan dunia pemikiran. Akibatnya inovasi dalam dunia pemikiran menjadi sangat terbatas, sehingga abad pertengahan disebut juga sebagai abad kegelapan atau dark ages. Hingga abad XIV Masehi kehidupan masyarakat Eropa ditandai dengan berbagai bencana seperti kekacauan politik, krisis ekonomi, dan wabah penyakit pes (black death).

Selanjutnya, memasuki abad XV Masehi kehidupan masyarakat Eropa mulai membaik dengan seiring berkembangnya renaissance. Masa renaissance ditandai dengan kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi dicirikan oleh penghargaan terhadap etika, estetika, dan rasionalitas. Kesadaran tentang renaissance muncul pertama kali di Italia dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Pada awal abad XV Masehi Leon Batista Alberti, seorang arsitek dari Kota Fiorentina, dengan tepat menggambarkan perkembangan dunia pemikiran yang baru tersebut ketika ia mengatakan “orang dapat melakukan semua hal jika mereka menginginkannya”. Menurut paham renaissance, manusia dapat hidup secara maksimal jika hak-hak individunya dihargai. Dengan demikian, ia harus melepaskan diri dari dominasi agama dan gereja. Ia dapat melakukan kegiatan keagamaan sebagai seorang individu, tetapi kebebasannya sebagai seorang manusia sebaiknya didasarkan kepada kehidupannya sebagai manusia di dunia.

Pada awalnya, gerakan renaissance cenderung terjadi di bidang, seperti lahirnya karya sastra, seni, dan arsitektur yang menawan di berbagai kota di Eropa. Oleh karena itu, renaissance juga dapat disebut sebagai sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal. Akan tetapi, dalam perkembangannya gerakan renaissance memberi landasan kuat bagi lahirnya perubahan-perubahan radikal dan revolusioner dalam bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan. Gerakan renaissance perlahan-lahan menyingkirkan peran agama dalam kehidupan publik. Sebagai ganti agama, masyarakat masa renaissance memperkuat fungsi dan peran negara. Negara diyakini sebagai sarana yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan di Eropa.

2. Markantalisme

Merkantilisme merupakan teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan sebuah negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, besarnya volume perdagangan global sangat penting. Sementara dalam kamus besar Indonesia merkantilisme dijelaskan sebagai sistem ekonomi untuk menyatukan dan meningkatkan kekayaan keuangan suatu bangsa dengan pengaturan seluruh ekonomi nasional oleh pemerintah. Dengan demikian, merkantilisme mengajarkan agar pemerintahan suatu negara harus mencapai kesejahteraan dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya.

Merkantilisme lahir di Inggris dan Perancis. Lahirnya mekantilisme dipengaruhi semangat renaissance yang ditandai oleh kepercayaan akan kemampuan manusia, hasrat intelektual, serta penghargaan atas disiplin intelektual. Berkembang pemikiran bahwa perekonomian suatu negara akan berkembang jika negara tersebut mengekspor sebanyak mungkin dan mengimpor sedikit mungkin. Ukuran kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari seberapa banyak negara tersebut berhasil mengumpulakn sumber-sumber daya yang terbatas, seperti emas dan perak.

Dalam perkembangnya, tidak hanya Inggris dan Perancis yang menjalankan merkan-tilisme, tetapi hampir sebagian negara Eropa juga menjalankan politik merkantilisme. Kebijakan ini diterapkan dengan cara melaksanakan kegiatan perdagangan yang diatur sepenuhnya oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Adapun ciri-ciri perekonomian dari negara-negara yang menjalankan merkantilisme sebagai berikut:

·         Berusaha memiliki logam mulia

·         Menggalakan perdagangan luar negeri untuk melengkapi perdagangan dalam negeri

·         Menggalakan kegiatan industri yang mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk kemudian diekspor

·         Menggalakan pertambahan penduduk

·         Negara mengawasi perkembangan perekonomian dan ikut campur tangan apabila dianggap perlu.

Selain berkembang di Eropa, ternyata keberadaan merkantilisme juga dapat dirasakan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa sejarah sebagai berikut:

·         Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara

·         Berdirinya VOC

·         Pemberlakuan sistem sewa tanah oleh Raffles.

·         Penerapan kerja rodi oleh Belanda

3. Reformasi gereja

Pengaruh masa renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik, maupun ilmu pengetahuan, tetapi juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja atau agama. Faktor munculnya reformasi gereja salah satunya adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan paus terhadap kehidupan beragama di negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara Raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad XIII Masehi dan Raja Philip Ivdari Prancis dengan Paus Bonifacius pada abad XIV Masehi. Reformasi diartikan sebagai gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. Pelopor reformasi gereja adalah Martin Luther (1483-1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Jerman. Reformasi gereja memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat Eropa. Hal ini terlihat dari munculnya peristiwa-peristiwa besar sebagai berikut:

·         Lahirnya Protestanisme

Resistensi atau perlawanan yang kuat terhadap Gereja Katolik Roma kemudian mendorong para pengikut Luther mendirikan gereja sendiri yang terlepas dari Gereja Katolik Roma, itulah Protestanisme.

·         Menguatnya fungsi negara

·         Lahirnya Gereja Anglikan (Anglikanisme)

Reformasi di Inggris tidak terlepas dari keberhasilan reformasi yang terjadi di Jerman. Keberhasilan reformasi di Jerman ditandai dengan keberanian melawan otoritas terciptanya negara sekuler yang lepas dari intervensi kepausan. Hal ini ikut memengaruhi Inggris.

·         Reformasi dan demokrasi

Reformasi protestan adalah kebebasan individu dan kesetaraan, kebebasan individu dapat dilihat dari penolakan Luther atas otoritas paus termasuk atas kekuasaan sekuler.

·         Reformasi, Perang Tiga Puluh Tahun, dan kebebasan beragama

Reformasi juga membawa akibat yang tidak diharapkan. Kaum Katolik dan Protestan berperang satu sama lain, yang kemudian disebut Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648). Perang ini terjadi di Jerman dan Inggris. Meskipun demikian, perang ini terjadi tidak hanya karena masalah keagamaan, tetapi juga karena persaingan antara Dinasti Habsburg dan Dinasti Valois di Prancis yang mengakibatkan terjadinya Perang Habsburg-Valois. Perang Tiga Puluh Tahun di akhiri perjanjian perdamaian Westphalia pada tahun 1648 yang salah satu perjanjiannya adalah adanya pengakuan atas kebebasan beragama di tiap-tiap negara.

4. Aufklarung

Abad pencerahan (1685-1815) adalah suatu periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan optimisme yang tinggi pada kemampuan rasio manusia untuk menciptakan kemajuan. Nama pencerahan diberikan untuk zaman ini dikarenakan manusia mulai mencari cahaya baru malalui rasionya sendiri. Abad pencerahan berlangsung pada abad XVII – XVIII (1685-1815). Negara-negara pelopornya adalah Inggris dan Prancis. Di kedua Negara ini lahir banyak ilmuwan dan pemikir atau fi lsuf yang gagasan-gagasannya sanga berperan memicu lahirnya abad pencerahan.

Penggunaan rasio oleh umat manusia belum mengubah secara signifikan dalam hal kesejahteraan ekonomi. Masalahnya bukan apakah mereka mampu menggunakan rasionya demi mengubah kesejahteraan dunia? Melainkan mengapa manusia belum menggunakan rasionya semaksimal mungkin. Immanuel Kant (1724-1804) menjawab pertanyaan itu “karena manusia belum berani menggunakan rasionya”. Menurutnya manusia belum berani menggunkan rasionya karena masih dikuasai oleh otoritas lainnya seperti tradisi, kitab, gereja, dan negara. Jadi inilah kata Kant yang menjadi slogan utama abad pencerahan “beranilah berpikir sendiri!” dengan berani berpikir sendiri niscaya manusia manusia akan sejahtera dan bahagia. Itulah yang disebut Optimisme Pencerahan.

Immanuel Kant lahir pada masa ketika dunia telah melahirkan banyak ilmuwan dan pemikir berbakat. Hasil karya ilmuwan melahirkan revolusi (perubahan-perubahan besar dan drastis) dalam kehidupan. Dengan kata lain, optimisme itu muncul karena keberanian menggunakan rasio itu telah terbukti melahirkan perubahan besar. Hal itu tampak sangat nyata melalui hasil penemuan para ilmuwan serta pemikiran-pemikiran para filsuf. Penemuan para lmuwan pada masa-masa menjelang munculnya optimisme pencerahan memicu lahirnya banyak kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

5.  Revolusi Industri

Revolusi industri adalah perubahan cara pembuatan barang-barang industri yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin. Penemuan mesin menggantikan tenaga manusia merupakan inti revolusi industri. Revolusi industri dipicu oleh adanya revolusi agraria dalam penyediaan bahan baku wol yang mendorong penemuan mesin-mesin dalam industry tekstil. Revolusi industri ini terjadi di Inggris sekitar pada tahun 1750 (abad XVIII), lalu berkembang dengan cepat keseluruh Eropa, seperti Prancis, Jerman, dan Belanda, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Jepang. Dalam perkembangannya, penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan tidak hanya terjadi pada bidang manufaktur, tetapi juga dalam bidang pertanian, pertambangan dan transportasi. Istilah Revolusi Industri sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad XIX Masehi. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh sejarawan Inggris Arnold Toynbee (1852-1883) untuk menjelaskan perkembangan ekonomi Inggris antara tahun 1760 sampai tahun 1840. Sejak itu, istilah revolusi industri digunakan secara luas.Revolusi industri juga berpengaruh pada kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Adapun faktor-faktor pendukung revolusi industri sebagai berikut:

·         Stabilnya kondisi keamanan dalam negeri.

Selama abad XVI dan XVII Inggris mengalami kestabilan politik, perdamaian dan stabilitas didukung pula oleh penyatuan Inggris dan skotlandia. Hal ini mendorong banykanya wirausaha untuk berdatangan ke Inggris.

·         Kolonialisme dan Imperialisme

Kongsi dagang Inggris East India Company (EIC) di bentuk pada tahun 1600. Pembentukan EIC berfokus pada perdagangan ini membuat banyak pedagang dan kelas menengah Inggris mengenal dunia Timur (Asia dan Afrika). Banyak diantara mereka menjadi pelaku pedagang rempah-rempah maupun pedagang perantara.

·         Berkembang Ilmu Pengetahuan

Abad pencerahan yang berkembang pesat adalah zaman yang mendorong indivisu untuk berani menggunakan pikirannya, memahami cara kerja, mangurung ide rasionalitas, kebebasan dan mengeluarkan kreativitasnya. Dengan rasionya orang kemudian akan menemukan hukum-hukum alam yang sangat penting artinya bagi revolusi industri.

·         Munculnya kaum kaya baru

Perdagangan rempah pada saat sedang menguntungkan dan tingkat permintaan di Eropa sangat tinggi. Dengan begitu caddangan di Bank of England menjadi besar, hal ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk dapat meinjam modal udaha untuk membuat usaha ke bidang tekstil ataupun sepatu. Penemuan teknologi-teknologi baru yang memicu Revolusi Industri tidak terlepas dari sumbangan kaum kelas menengah (borjuis) ini. Mereka pulalah yang melahirkan sistem kapitalisme yang membuat iklim usaha menjadi jauh lebih dinamis.

·         Sumber bahan mentah dan pasar hasil produksi

Daerah jajahan Inggris yang kaya akan sumber alam ini di manfaatkan oleh warganya untuk melahirkan produk baru.

·         Kaya sumber daya alam

Inggris kaya akan sumber alam seperti bahan tambang, batu bara, biji besi, timah dan kaolin.

·         Perlindungan hokum

Pemerintah memberika perlindungan hukum terhadap penemuan baru sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah.

·         Arus urbanisasi

Arus urbanisasi yang besar akibat kebijakan enclosure di pedesaan mendorong pemerintah Inggris membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.

·         Munculnya sistem ekonomi liberal

Paham akan ekonomi liberal muncul sebagai reaksi terhadap ekonomi merkantilisme, yang menekankan campur tangan pemerintah yang dominan dalam perekonomian. Sebaliknya, menurut paham ekonomi liberal, ekonomi akan berjalan baik kalaunegara tidak campur tangan dalam urusan ekonomi dengan membiarkan mekanisme pasar berjalan secara bebas.

·         Tuntutan produksi missal

Tingginya permintaan di Eropa sebagian karena kualitas produk Inggris yang terkenal bagus dibandingkan produk sejenis di Negara Eropa lainnya. Dampaknya, meningkatnya jumlah permintaan, sehingga muncul tuntutan produksi massal.

6. Kaitan Peristiwa Penting di Eropa Dengan Kehidupan Sekarang

Dengan berakhirnya masa renaissance bukan berarti pengaruhnya langsung hilang begitu saja. Aufklarung memberikan dampak pada Indonesia di jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1889, Conrad Theodore van Deventer memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids (Panduan) yang berjudul Een Eereschuld (Hutang Kehormatan). Van Deventer menjelaskan bahwa Belanda telah berhutang budi kepada rakyat Indonesia. Hutang budi itu harus dikembalikan dengan memperbaiki nasib rakyat, mencerdaskan dan memakmurkan. Penerapan politik etis meliputi tiga hal utama:

1) irigasi,

2) pendidikan, dan

3) migrasi.

Dampak pelaksanaan politik etis bagi Indonesia di bidang irigasi, pembangunan infratruktur pertanian dalam hal ini bendungan yang nantinya bermanfaat bagi pengairan. Dibidang migrasi Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api yang memperlancar perpindahan barang dan manusia. Selanjutnya dalam hal edukasi memberikan kesempatan kepada pemuda pemudi Indonesia untuk bersekolah dan mendapatkan pengajaran pendidikan. Adanya berbagai sekolah mengakibatkan munculnya kaum terpelajar atau cendikiawan yang nantinya menjadi pelopor Pergerakan Nasional seperti contoh Soetomo mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi Budi Utomo, Soekarno, Mohammad Hatta, dll. Sementara dalam hal transmigrasi, dilakukan pemindahan penduduk dari pulau jawa untuk bekerja di pabrik dan perkebunan milik Belanda. Namun sayang, kebijakan irigasi dan migrasi yang dimaksudkan oleh van deventer lantas disalahgunakan oleh pemerintah kolonialBelanda dengan menggunakannya untuk kepentingan Belanda dengan membangun dan menyalurkan saluran irigasi tersebut ke berbagai perkebunan belanda dan menjadikan penduduk yang dipindahkan oleh Belanda sebagai pekerja rodi.

Di jaman sekarang keterkaitan adanya politik etis ini, di bidang Irigrasi banyak di bangun waduk-waduk baru bukan hanya untuk pengairan, namun juga untuk pembangkit tenaga listrik. Migrasi penduduk bukan hanya terjadi dalam satu kota, namun juga antar pulau. Pemerintah hingga sekarang masih mengembangkan transmigrasi dengan pola baru yang lebih banyak mendatangkan manfaatnya bagi masyarakat dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan. Di bidang pendidikan, dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia telah mengeluarkan kebijakan wajib belajar Sembilan tahun (Wajar dikdas).

Pengaruh renaissance di Indonesia di masa kini masih dikenali, sebagai contoh banyak pemuda yang kini telah menjadi pengusaha atau pebisnis muda dan handal. Indonesia kini semakin berkembang dengan kehidupan yang dinamis dan serba canggih. Kita saat ini memasuki industri 4.0 dimana kemajuan teknologi adalah panglima dan otomisasi mesin berlangsung di hampir semua sektor. Kemajuan perdagangan pun di rasa semakin hari semakin mengikuti era modern. Dengan adanya Renaissance kini dapat menciptakan sumber daya yang dimana dapat mengubah cara pandang kehidupan semakin maju. Seperti halnya kini di Indonesia telah mengenal e-commerce yaitu berdagang atau berjualan melalui media elektronik. Dahulu orang hanya mengenal bahwa berjualan atau berbisnis hanya di lakukan secara tatap muka dan membuka lapak di tempat, namun kini orang telah mengenal media elektronik dan memanfaatkannya secara baik untuk berbisnis. Tumbuhnya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi juga telah berlaku di Indonesia. Kreativitas di setiap individu menciptakan pula jiwa muda yang lebih modern dan mandiri.

Pengaruh markantilisme hingga sekarang masih dapat kita jumpai, seiring waktu terjadi markintilisme mengalami perubahan seiring waktu dan kondisi yang berbeda. Bila pada masa lalu markantilisme untuk mengukur kekayaan negara hanya dengan logam mulia, namun sekarang melalui mata uang suatu negara. Semakin kuat ekonomi suatu negara, maka nilai mata uangnya akan semakin tinggi dibandingkan negara yang ekonominya lemah. Sehingga setiap negara berupaya semakin menumpuk cadangan devisa negara agar nilai mata uang negaranya tetap unggul.

Dengan modal yang kuat, negara maju mengeksploitasi negara berkembang dengan mengeruk hasil bumi dan alamnya dengan biaya rendah dan menjualnya dengan harga tinggi, seperti yang sedang terjadi di negara tercinta kita ini. Misalnya, pada perbagai kegiatan penambangan yang melibatkan peruasahaan asing, di mana yang menjual hasil penambangan adalah perusahaan asing tersebut, sedangkan negara kita hanya mendapatkan konpensasi saja.

Pembatasan impor dan mengutamakan ekspor di semua negara. Dengan adanya perdagangan bebas maka pembatasan impor secara mutlak sudah sulit dilaksanakan Adanya pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN membuat pintu perdagangan terbuka luas untuk melakukan ekspor ke semua negara anggota, sehingga tidak bisa melalukan pembatasan barang impor yang masuk pada suatu negara. Maka upaya untuk menekan impor yang masuk maka pemerintah Indonsia mengeluarkan berbagai upaya dalam meningkatan kegiatan ekspor. Sehingga dengan ekspor yang semakin tinggi dibandingkan negara, akan menghasilkan devisa yang lebih banyak lagi.

Pemberian subsidi langsung terhadap manufaktur negara. Agar produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk luar, pemerintah memberikan subsidi langsung terhadap manufaktur negara. UUD 145 pemerintah menguasai kepentingan yang menyangkut hidup orang banyak, sehingga pemerintah bisa ikut campur di dalamnya termasuk memberikan subsidi sehingga pruduknya bisa terjangkau oleh semua masyarakat.

Pengaruh umum dari munculnya reformasi geraja adalah kekuasaan gereja atau agama dipisahkan sehingga sehingga muncul pemerintahan sekuler. Reformasi gereja memunculkan adanya gereja katolik dan gereja prostestan. Dengan diterjemahkannya Kitab Injil dari Bahasa Latin ke berbagai bahsa lain sehingga mempermudah umat Kristiani di berbagai belahan dunia memahami Kitab Injil. Sekarang kitab injil dengan terjemahan Bahasa Indonesia sudah ada, bahkan seiring dengan kemajuan teknologi dapat dipelajari melalui daring (internet). Pemerintah Indonesia sekarang ini mengakui adanya umat kristiani baik yang Katolik maupun yang Protestan, hidup berdampingan dalam masyarakat dengan agama yang ada di Indonesia. Sekarang bisa di Jumpai Kitab Injil yang menggunakan terjemahan Bahasa Indonesia.

Penemuan-penemuan baru berbagai alat untuk memudahkan kehidupan manusia, memunculkan revolusi industri. Revolusi industri terus bergerak maju dengan semakin banyaknya ditemukan teknologi canggih. Indonesia sekarang juga sudah mampu membuat industri maju yang menggunakan mesin-mesin modern, yang membawa perubahan berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup dan lain-lain. Adanya industri-industri mampu menggerakkan roda ekonomi. Banyak lapangan pekerjaan tercipta, mendorong terjadinya urbanisasi ke wilayah pusat industri. Namun pengaruh industrialisasi yang berlangsung saat ini perlu diantisipasi dengan baik ke karena memunculkan dampak negative seperti pola hidup yang individual, semakin murah harga barang membuat masyarakat menjadi semakin konsumtif, dan ekploitatif terhadap sumber daya alam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUMBER DAN TEORI MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

            SUMBER MASUKNYA AGAMA DAN KEBUAYAAN HINUD-BUDHA DI INDONESIA a. Sumber Dari India Bukti adanya hubungan dagang tersebut dapa...