Senin, 16 November 2020

PERISTIWA DAN TOKOH DISEKITAR PROKLAMASI

 

Haiiiiii.. 

Salam Jas Merah!!!

BACALAH MATERI DI BAWAH INI, CATATLAH BEBERAPA HAL YANG KAMU ANGGAP PENTING.

Dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari dimana Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan dan menandakan bahwa Indonesia telah merdeka. Hari tersebut termasuk hari yang paling membanggakan dalam sejarah Indonesia dengan memiliki makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ada beberapa Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh hebat yang berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia dan merupakan tokoh pertama yang menjadi presiden Republik Indonesia. Ir. Soekarno, atau biasa disebut Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur dan meninggal pada tanggal 21 Juni 1970. Pada masa itu, Bung Karno memiliki konsep teks proklamasi yang ingin dibacakan kepada rakyat Indonesia. Bung Karno juga yang menyusun teks proklamasi bersama dengan Bung Hatta di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Kemudian Bung Karno juga berperan dalam membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 daerah DKI Jakarta.

2. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh Hatta atau biasa disebut dengan Bung Hatta, lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di daerah Bukittingi, Sumatera Barat dan meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 pada umurnya yang telah menginjak 77 tahun. Bung Hatta juga merupakan seseorang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan merupakan wakil presiden pertama yang memimpin Indonesia bersama Bung Karno. Bung Hatta memiliki peran yang besar juga dalam proklamasi kemerdekaan, dimana beliau ikutserta dalam menyusun naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Selain itu, Bung Hatta juga seseorang yang menandatangani naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno. Ketahui pula mengenai Perkembangan Nasionalisme Indonesia.

3. Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo

Mr. Achmad Soebardjo merupakan Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia, seorang diplomat, dan seorang pahlawan Nasional Indonesia. Beliau adalah Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten yang diperoleh di Unicersitas Leiden, Belanda pada tahun 1933. Achmad Soebardjo berperan dalam penyusunan konsep naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah seorang laksamana muda Jepang bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir (dengan ejaan lama: Soetan Sjahrir) lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Maret 1909 dang meninggal pada tanggal 9 April 1966 di Zurich, Swiss pada umur 57 tahun. Beliau adalah seorang politikus keturunan Bugis dan perdama Menteri pertama di Indonesia. Beliau menjabat sebagai perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947 dan meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik. Sutan Syahrir ditetapkan sebagai salah seorang pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 berdasarkan Keppres no. 76 tahun 1966. Sutan Syahrir berperan sebagai pemimpin perlawanan bawah tanah untuk menyerang dan melawan Jepang pada masa-masa proklamasi. Ketahui pula mengenai Sejarah G30S PKI Lengkap.

5. Sayuti Melik

Mohamad Ibnu Sayuti, atau biasa lebih dikenal dengan Sayuti Melik, diketahui dalam sejarah sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau juga merupakan suami dari Soerastri Karma Trimurti yang bekerja sebagai seorang wartawati dan aktifis perempuan pada zaman pergerakan dan zaman pasca kemerdekaan. Peran beliau dalam membantu berjalannya proklamasi adalah dengan mengetik naskah Proklamasi yang disempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.

6. Soekarni Kartowirjo

Soekarni merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Gelar Pahlawan Nasional Indonesia Sukarni disematkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014 kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta. Sukarni berperan dalam masa proklamasi dengan mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk ditandatangi oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Ketahui pula mengenai Sejarah Sumpah Pemuda.

7. Burhanuddin Mohammad Diah (B.M. Diah)

Burhanuddin Mohammad merupakan seorang pejuah kemerdekaan, diplomat, tokoh pers, dan pengusaha Indonesia. B.M. Diah berperan sebagai wartawan dan bertugas untuk menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah merdeka ke seluruh penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan.

8. Jusuf Kunto

Jusuf Kunto lahir pada tanggal 8 Agustus 1921 di Salatiga. Jusuf Kunto memiliki nama asli Kunto sebelum akhirnya diganti menjadi Jusuf Kunto sejak tahun 1937. Jusuf Kunto merupakan salah satu anggota PETA yang ikut menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdngklok pada tanggal 16 Agustus 1945 bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA lainnya. Simak juga sejarah PETA pembela tanah air.

9. Latief Hendraningrat dan Suhud           

Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu prajurit PETA dengan pangkat Sudanco dan pengibar bendera Sang Saka Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 berdampingan dengan Suhud Sastro Kusumo.

10. Suwirjo

Raden Suwiryo merupakan salah satu Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang pernah menjadi walikota Jakarta dan ketua umum PNI. Selain itu, beliau juga pernah menjadi wakil perdana Menteri pada cabinet Sukiman-Suwiryo. Pada saat menjabat sebagai gubernur Jakarta, beliaulah yang mengusahakan agar kegiatan upacara proklamasi berjalan dengan aman dan lancar. Ketahui pula mengenai Kerusuhan Mei 1998.

11. Frans Sumarto Mendur

Frans Sumarto Mendur merupakan salah satu dari fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai perekan sejarah, hasil potret beliau pada peristiwa perjuangan kemerdekaan menjadi alasan mengapa sekarang kita bisa melihat foto upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia.

12. Syahruddin

Syahruddin merupakan seorang telegrafis di kantor berita Jepang (DOMEI) dalam masa penjajahan Jepang di Indonesia. Beliaulah yang berjasa dalam menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia secara sembunyi-sembunyi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 4 sore. Simak juga sejarah radio.

13. Jusuf Ponodipuro

Jusuf Ponodipuro pada awalnya dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas dan merupakan duta besar Indonesia. Beliau berperan dalam menyebarkan berita proklamasi pada saat ia bekerja di Radio Hoso Kyoku.

14. Wikana

Wikana adalah seorang Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Chaerul Saleh, Sukarni, dan pemuda lainnya dalam menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Beliau merupakan utusan yang menyampaikan keputusan kaum pemuda kepada Soekarno-Hatta.

15. Chaerul Saleh

Chaerul Saleh berperan besar dalam peristiwa Rengasdengklok dan menuntut Soekarno-Hatta untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Pada tahun 1946, beliau bergabung dalam Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka dan menuntut kemerdekaan 100%. Pada 1948, Tan Malaka mendirikan Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk Chaerul Saleh sebagai sekretaris.

16. Dr. Muwardi

Muwardi berperan dalam membacakan teks pembukaan UUD 1945 yang dibentuk oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan masuk ke dalam sejarah pembentukan PPKI. Beliau juga merupakan ketua Barisan Pelopor untuk seluruh Jawa dan memerintahkan Barisan Pelopor untuk menjaga Lapangan Ikada yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pembacaan teks proklamasi sehari sebelum pembacaan.

17. Sudiro

Sudiro merupakan walikota Jakarta pada periode 1953 – 1960 dan menjadi saksi dalam perumusan naskah proklamasi.

18. A.M. Hanafi

Hanafi emiliki peranan besar dalam meyakinkan Bung Karno untuk membacakan teks proklamasi. Tanpa beliau, Bung Karno tidak berani untuk membacakan teks karena adanya ancaman Jepang untuk membasmi siapa saja yang melawan.

19. A.R. Baswedan

A.R. Baswedan merupakan salah satu anggota BPUPKI dan memiliki peran dalam mendapatkan pengakuan de facto dan de jure bagi eksistensi Indonesia. Simak juga sejarah berdirinya BPUPKI.

20. Adam Malik

Adam Malik merupakan mantan Menteru Indonesia dan merupakan salah satu pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998. Peran beliau dalam proklamasi adalah sebagai wartawan yang menyampaikan berita proklamasi ke seluruh Indonesia.

 

PERAN INDOENSIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

 


Haiiiiii.. 

Salam Jas Merah!!!

BACALAH MATERI DI BAWAH INI, CATATLAH BEBERAPA HAL YANG KAMU ANGGAP PENTING.

 Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang dialami oleh suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya, maka dengan hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain. Oleh karena itu hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab. Berkaitan dengan hal tersebut apa sebenarnya hubungan internasional itu? Mencakup apa saja hubungan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya kalian kaji uraian pada bagian ini yang akan mengupas makna dari hubungan internasional.

Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. Ketiga konsep tersebut sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi mempunyai persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas negara (lingkup internasional). Untuk memperluas pemahaman kalian, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut.

 

a.      Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan

b.      Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.

 

c.       Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia

 

Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika awal kemerdekaan, Bangsa Indonesia membutuhkan pengakuan dan dukungan dari negara lain. Oleh karena itu, para pendiri negara menjalin hubungan dengan Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir dan sebagainya. Alhasil, kemerdekaan Negara Indonesia mendapatkan dukungan dari negara-negara lain di dunia.Suatu negara dapat menjalin  hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto dan de jure oleh negara lain. Perlunya kerjasama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:

 

a.   Faktor   internal,   yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.


b.   Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

 

Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 

Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk:

 

a.       Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis.

b.      Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c.       Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna

d.      Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

 

e.       Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.

f.       Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.

g.      Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas kerjasama internasional yang dibangun dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang bagi kepentingan nasional.

 

KONFERENSI ASIA AFRIKA

Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) diawali dari ide Soekarno yang disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya datang karena setelah Perang Dunia II, banyak negara yang masih bersitegang karena adanya Blok Barat dan Blok Timur. Di Konferensi Colombo (Srilanka), pemikiran membuat KAA menjadi bahan pembicaraan utama. Tindak lanjut dari pembicaraan tersebut adalah dengan diadakannya Konferensi Bogor. Konferensi ini yang menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:

·         mengadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.

·         Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara sponsor.

·         Menetapkan 25 negara-negara Asia Afrika yang akan diundang.

Pada tanggal 3 Januari 1955 di Bandung, dibentuklah sebuah panitia yang diketuai oleh Sanusi Hardjadinata, seorang gubernur Jawa Barat. Dari 25 negara yang diundang, Federasi Afrika Tengah menolak untuk hadir karena masih diserang oleh penjajah.

 

Konferensi Asia Afrika di Bandung berlangsung pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 negara dengan 5 negara sebagai sponsor KAA. Agenda dalam Konferensi Asia Afrika ini antara lain membicarakan kerjasama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama internasional, dan deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia.

Konferensi ini menghasilkan Basic Paper on Racial Discrimination, Basic Paper on Radio Activity dan Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation. Dokumen Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation inilah yang kemudian dikenal sebagai Dasasila Bandung.

 

MISI GARUDA

Selain ada tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan NKRI, kamu tahu nggak kalau ternyata ada juga tokoh-tokoh yang membantu dalam memperjuangkan kemerdekaan negara lain? Mereka tergabung dalam Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda. Pasukan ini terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Ide awal munculnya pasukan ini karena adanya konflik di Timur Tengah pada 26 Juli 1956. Saat itu, Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir sehingga menimbulkan perdebatan di antara negara-negara lainnya. Dalam Sidang Umum PBB, Menteri Luar Negeri Kanada, Lester B. Perason, mengusulkan agar dibentuk pemelihara perdamaian di Timur Tengah. Usul ini disetujui dan pada tanggal 5 November 1956 Sekretaris Jenderal PBB membentuk United Nations Emergency Forces (UNEF).

Indonesia pun menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam UNEF. Indonesia telah mengirimkan Misi Garuda I sampai Misi Garuda XXVI-C2. Menurut data Kementerian Luar Negeri pada Senin, 21 Maret 2016, Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan pemeliharaan perdamaian PBB dari 124 negara. Saat ini, pemerintah Indonesia telah menugaskan 2.843 personel TNI dan POLRI yang bertugas di 10 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Kontribusi pasukan Indonesia ke Misi Pemeliharaan PBB merupakan wujud pelaksanaan mandat Konstitusi yang mengamanatkan Indonesia untuk “ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Selain itu, pengiriman pasukan ini sebagai sarana peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan POLRI. Kayanya, cocok nih nyanyi “Garuda di Dadaku” bagi Pasukan Garuda saat bersiap.

DEKLARASI DJUANDA

Deklarasi Djuanda dicetuskan oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi ini dilatarbelakangi oleh tuntutan pimpinan Departemen Pertahanan Keamanan RI tahun 1956 yang merasa hukum laut Indonesia saat itu yang berdasarkan Zeenen Maritieme Kringen Ordonantie (Ordonasi Laut dan Daerah Maritim) tahun 1939 dari Belanda tidak menguntungkan kepentingan wilayah Indonesia. Kebijakan tersebut dapat membuat kapal-kapal asing masuk ke wilayah Indonesia dan mengambil sumberdayanya. Akhirnya, melalui Deklarasi Djuanda dinyatakan bahwa laut teritorial Indonesia berjarak 12 mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui Perpu No. 4 Tahun 1960 dan melahirkan konsep “Wawasan Nusantara”. Agar diakui oleh negara lain, deklarasi ini juga diperjuangkan dalam forum internasional melalui Konvensi Hukum Laut atau lebih dikenal dengan UNCLOS (United Nations Convention On The Law of The Sea) yang diadakan oleh PBB. Deklarasi Djuanda baru dapat diterima di dunia internasional setelah ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut PBB yang ke-3 di Montego Bay (Jamaika) pada tahun 1982. Berdasarkan hasil konvensi tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan. Setelah diperjuangkan sekitar 25 tahun, akhirnya pada 16 November 1994, disetujui oleh 60 negara, dan dengan demikian hukum laut Indonesia telah diakui oleh dunia internasional.

Indonesia harus berterimakasih kepada Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dan Prof. Dr. Hasjim Djalal, yang setia mengikuti berbagai konferensi tentang hukum laut yang dilaksanakan PBB dari tahun 1970-an hingga tahun 1990-an. Berkat mereka, kedaulatan wilayah laut Indonesia bisa diakui internasional.

GERAKAN NONBLOK (GNB)

Setelah Perang Dunia II, muncul dua kubu dari dua negara adidaya, Amerika dengan haluan liberal-kapitalis dan Rusia dengan aliran sosialis-komunis. Banyak negara yang tidak ingin tergabung dalam dua aliran ini, akhirnya membuat Gerakan Nonblok (GNB). Masih ingat Dasasila Bandung yang sudah kita bahas di atas? Nah, untuk merealisasikan beberapa poin dalam Dasasila Bandung yang menyangkut kesejahteraan suatu negara, pada tanggal 1-6 September 1961 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Beograd, Yugoslavia. Dalam KTT di Beograd inilah, didirikan GNB, yang diprakarsai oleh lima negara, Indonesia, India, Yugoslavia, Ghana, dan Mesir. Beberapa tujuan dari dibentuknya Gerakan Nonblok antara lain:

·         memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

·         Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan menyeluruh dibawah pengawasan internasional efektif.

·         Mengusahakan agar PBB berfungsi secara efektif.

·         Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.

·         Mengusahakan kerjasama di segala bidang dalam rangka menwujudkan pembangunan ekonomi dan sosial.

 

Tujuan dari GNB juga tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, yaitu untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk intervensi. Selain sebagai negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam organisasi tersebut, di antaranya:

·         Sebagai salah satu negara penggagas KAA yang merupakan cikal bakal digagasnya Gerakan Nonblok

·         Sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang pertama. Hal ini karena Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam mengundang mengajak negara lain untuk bergabung dalam KTT.

·         Menjadi ketua dan penyelenggara KTT GNB yang ke X yang berlangsung pada 1-7 September 1992 di Jakarta dan Bogor. Indonesia turut pula menjadi perintis dibukanya kembali dialog utara-selatan, yaitu dialog yang memperkuat hubungan antara negara berkembang (selatan) terhadap negara maju (utara).

Hingga tahun 2016, KTT GNB telah diadakan sebanyak 17 kali dan memiliki pada 2012 telah memiliki 120 negara sebagai anggota.

SUMBER DAN TEORI MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

            SUMBER MASUKNYA AGAMA DAN KEBUAYAAN HINUD-BUDHA DI INDONESIA a. Sumber Dari India Bukti adanya hubungan dagang tersebut dapa...